Berprasangka Buruk Itu Tidak Baik

Berprasangka Buruk kepada orang lain itu tidak baik. Terkadang dalam kehidupan sehari-hari berbagai prasangka terlintas di pikiran kita kepada orang lain. Misalnya si A begini, si B begitu, si C demikian. Yang parahnya, terkadang prasangka tersebut tiada berdasar dan tidak beralasan karena cuma baru katanya, cuma kelihatannya dan tidak tahu duduk persoalannya. Memang kadang kalau kita tidak suka kepada orang lain, membenci orang lain, sifat kita suka curiga dan penuh sangka. Padahal kita tahu bahwa Berprasangka Buruk itu tidak baik. Just Say No Negative Thinking.

Berprasangka Buruk Itu Tidak Baik
Sumber Gambar : Google Plus

Tuh Kan, Berprasangka Buruk itu Tidak Baik kalau kita belum tahu kebenarannya. Apabila tidak benar apa yang kita prasangkakan kepada orang lain kan kita jadi malu sendiri. Akan tetapi tidak hanya berprasangka buruk saja yang tidak baik, tetapi membuat orang lain berprasangka buruk kepada kita juga tidak baik. Apalagi jika kita bertingkah macam-macam yang membuat orang lain menjadi curiga dan akhirnya berprasangka buruk terhadap kita. Dan juga yang paling penting kita harus hati-hati dan selalu waspada. Nah, dari pada memikirkan orang lain yang begini, yang suka begitu, yang hoby nya begono mending kita baca cerita tentang si Udin yuk ah. Dan mungkin sudah banyak dari teman-teman yang membaca atau mendengar kisah ini. Alkisah di sebuah Sekolah Dasar (SD) di negeri Antah Berantah Si Udin bocah kelas 3 SD yang terkenal paling pinter dikelasnya. Saking pinternya seharusnya dia sudah kelas 6. Akan tetapi karena kepintarannya dia sekarang masih kelas 3 SD. Bagaimana kisah Si Udin, mari kita simak cerita nya.

Suatu hari di sekolah Si Udin sedang mengikuti pelajaran matematika, Ibu guru yang masih muda dan cantik memberikan pertanyaan kepada murid - muridnya. Setiap murid yang mengangkat tangan dan bisa menjawab pertanyaan ibu guru maka dia bisa pulang lebih awal. Satu persatu setiap pertanyaan ibu guru dijawab benar oleh teman-teman Si Udin. Dan mereka langsung diperbolehkan pulang ke rumah. Teman-teman Udin sudah pulang semuanya. Tinggal Si Udin sendirian di kelas. Dari tadi dia diam saja tidak mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan gurunya.

Ibu Guru : "Udin, dari tadi Ibu perhatikan kamu diam saja, apakah kamu tidak bisa menjawab pertanyaan ibu tadi ya ? ya sudah sekarang ibu kasih kamu pertanyaan yang gampang biar kamu bisa jawab. 2x4 sama dengan berapa Udin...??"

Si Udin mengeluarkan semua jarinya dan mulai menghitung dan terlihat bingung dengan keringat dingin ditambah wajah pucatnya.

Ibu Guru : "berapa jawabannya Udin...?? masa 2x4 saja kamu tidak bisa ? ya sudah kalau begitu buat PR saja kamu tanya sama orang tua kamu di rumah, dan besok ibu harus dengar jawaban yang betul. "

Akhirnya Si Udin pun pulang membawa PR. Setelah sampai di rumah, Udin melihat ibunya meringis kesakitan karena sedang sakit gigi.

Si Udin : "Bu.... 2x4 berapa ya Ibu...???"

Ibu : "Sakitnya Tuh Disini....!!" (Sang ibu tidak mendengar pertanyaan Udin dan meringis kesakitan giginya sambil bergumam sendiri....)

Tidak puas mendengar jawaban ibunya, Udin mendekati kakaknya yang sedang asyik mendengarkan musik dengan headsetnya.

Si Udin : "Kak...2x4 berapa ya kak...?"

Kakak : "Goyang Dumang....!! "(tidak mendengar pertanyaan Si Udin sambil joged sendirian menikmati alunan musik Dangdut Koplo)

Akhirnya Udin mendekati ayahnya yang saat itu sedang menerima telepon dari Atasannya yang sedang marah-marah karena masalah pekerjaan.

Si Udin : "Ayah... 2x4 berapa Ayah,...??"

Ayah : "Aku Mah Apa Atuh,... Begini Begitu salah terus..."(tidak mendengar pertanyaan Udin dan berguman sendiri sambil menutup telepon)

Pagipun tiba, seperti biasa Si Udin pergi ke sekolah bersama teman-temannya jalan kaki. Bel masuk berbunyi dan semua anak masuk ke dalam kelas. Pelajaran pun dimulai, ibu guru masuk kelas dan memanggil Si Udin.

Ibu Guru : "Udin coba kamu kesini,...kemarin ibu kasih kamu PR apakah kamu sudah menanyakan kepada orang tua kamu ...?"

Si Udin : "Sudah bu guru...."

Ibu Guru : "Jadi 2x4 berapa Udin...?"

Udin pun segera menjawab pertanyaan ibu guru.

Si Udin : "Sakitnya Tuh Disini...!" (teringat jawaban ibunya)

Ibu Guru : "Apa yang kamu kerjakan kemarin di rumah, Apakah kamu tidak bertanya kepada Bapak, Ibu atau saudaramu Udin ?..." (Ibu guru sedikit mulai marah atas jawaban Si Udin), 2x4 berapa Udin...?...

Si Udin : "Goyang Dumang "(teringat jawaban kakaknya)

Ibu Guru : "Belum Tepat Udin, nanti kalau sudah pulang sekolah, coba kamu tanyakan lagi jawaban PR nya" (Ibu guru marah-marah kepada Udin)

Si Udin : " Aku Mah Apa Atuh....Begini Begitu salah terus... " (teringat jawaban ayahnya)

Ibu Guru Dan Semua Murid : "@@#$$???$@#%%????!!!"

Baca juga : Lirik Lagu Ojo Mudik Didi Kempot

Ini hanyalah cerita fiktif belaka. Kalau ada kesamaan tokoh, kisah dan tempat kejadian hanyalah rekayasa semata. Sekedar untuk menghibur diri dan menemani Minum kopi di hari minggu ini. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan di hati. Selamat berliburan ya dan terima kasih telah membaca postingan Berprasangka Buruk itu Tidak Baik.

(Dari Berbagai Sumber)
EKA IKHSANUDINEKA IKHSANUDIN
Selamat Datang di Blog Pribadi Saya Belajar dan Berbagi. Salam Persahabatan dan Salam Lestari Buana Nusantara dari Karawang, Jawa Barat, Indonesia.
Follow Me : | Google | Facebook | Twitter | Instagram | Youtube |
Terimakasih Sobat, telah berkunjung dan membaca artikel mengenai :
Berprasangka Buruk Itu Tidak Baik
SALAM LESTARI BUANA NUSANTARA
Kampungsawah0703 - Karawang
EKA IKHSANUDIN
EKA IKHSANUDIN
EKA IKHSANUDIN
 
Support : KAMPUNGSAWAH 0703 | EkaIkhsanudin.Net
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Belajar dan Berbagi - All Rights Reserved
BELAJAR DAN BERBAGI - Eka Ikhsanudin
Original Design by Creating Website | Edited by Kompi Ajaib | Blogger by Belajar dan Berbagi